Perubahan iklim merupakan isu global yang berdampak luas terhadap kehidupan di bumi. Dari perspektif Islam, perhatian terhadap lingkungan adalah bagian integral dari tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Allah telah menciptakan alam dengan keseimbangan yang sempurna dan memerintahkan manusia untuk menjaga serta merawatnya. Perubahan iklim, yang dipicu oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan polusi, mengganggu keseimbangan tersebut, menyebabkan berbagai bencana alam, gangguan ekosistem, dan penderitaan manusia.
Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Salah satu ayat yang relevan adalah:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)
Ayat ini menjelaskan bahwa kerusakan di bumi, termasuk perubahan iklim, adalah akibat dari ulah manusia. Ini mengingatkan kita bahwa tindakan merusak lingkungan akan membawa konsekuensi negatif yang kita sendiri harus tanggung. Oleh karena itu, Islam mendorong umatnya untuk kembali kepada jalan yang benar dengan memperbaiki perilaku mereka terhadap alam.
Selain itu, dalam perspektif Islam, menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah. Allah menciptakan bumi sebagai amanah bagi manusia dan melarang kerusakan di atasnya:
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf: 56)
Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk tidak merusak bumi setelah Allah menciptakannya dalam keadaan yang baik. Menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab ekologis tetapi juga moral dan spiritual.
Nabi Muhammad SAW juga mencontohkan sikap kepedulian terhadap lingkungan dalam berbagai hadis. Salah satu hadis yang sering dikutip terkait konservasi alam adalah:
"Barangsiapa yang menanam pohon lalu memakan buahnya manusia, hewan atau burung, maka semuanya itu merupakan sedekah baginya."(HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan betapa bernilainya tindakan menanam pohon dalam Islam. Ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan tetapi juga bernilai ibadah yang berpahala.
Dalam menghadapi perubahan iklim, Islam mendorong umatnya untuk melakukan tindakan proaktif yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Ini termasuk penggunaan sumber daya secara bijak, meminimalisir limbah, melestarikan flora dan fauna, serta mencari solusi yang berkelanjutan untuk permasalahan lingkungan. Jadi dalam perspektif Islam, perubahan iklim adalah tanda jelas dari penyalahgunaan amanah manusia dalam menjaga bumi. Al-Qur'an dan hadis memberikan panduan yang kuat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan keseimbangan alam. Sebagai umat Islam, kita dipanggil untuk bertanggung jawab atas tindakan kita, mengembalikan keseimbangan, dan menjaga bumi sebagai amanah dari Allah SWT.
Penulis: Mutiara Aulia Nurrahma.