Jakarta, 20 Juni 2024 - Polusi di Jakarta terus menjadi perhatian serius, dengan kualitas udara yang seringkali berada di tingkat berbahaya. Dalam pandangan Islam, kerusakan alam akibat polusi ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga melanggar prinsip-prinsip keagamaan , Kesehatan, Keindahan. Seharusnya kita menjaga keseimbangan dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi.
Islam Menekankan Keseimbangan Alam
Islam menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan tidak berlebihan dalam menggunakan sumber daya. Surat Al-A'raf ayat 31 mengingatkan umat untuk makan dan minum secukupnya tanpa berlebihan, sebuah prinsip yang juga relevan dalam konteks penggunaan sumber daya alam. Polusi yang berlebihan adalah bentuk ketidakseimbangan yang dilarang dalam Islam.
Dampak Polusi di Jakarta
Polusi udara di Jakarta, terutama yang mengandung partikel PM2.5, telah dikaitkan dengan berbagai penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Polusi air di sungai-sungai juga mengandung bahan kimia berbahaya yang mengancam ekosistem dan kesehatan masyarakat. Dalam Islam, menjaga kesehatan adalah kewajiban, dan tindakan yang membahayakan orang lain, seperti polusi, bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang melarang tindakan merugikan orang lain (HR. Ibn Majah).Tanggung Jawab Menurut Islam
Setiap individu dalam Islam memiliki peran sebagai penjaga bumi. Kebersihan lingkungan dianggap sebagai bagian dari iman, sebagaimana disebutkan dalam hadits: "Kebersihan adalah sebagian dari iman" (HR. Muslim). Oleh karena itu, mengurangi polusi adalah bentuk tanggung jawab spiritual dan sosial.
Muhamad Hendri Nugraha